Kamis, 26 Februari 2009

PROSPEK MINERAL ZEOLIT DI BIDANG PERTANIAN

Suwardi (1998)

Meskipun mineral zeolit telah dikenal luas di luar negeri sejak tahun 50-an, di Indonesia baru mulai dikenal mulai tahun 80-an setelah diteliti oleh Pusat Penelitian Teknologi Mineral. Sebelumnya zeolit hanya dikenal sebagai batu tempel berwarna kehijauan untuk hiasan dinding yang ditempel pada tembok. Dengan makin banyaknya penelitian tentang pemanfaatan zeolit untuk berbagai keperluan, lambat-laun zeolit mulai populer di masyarakat termasuk di pedesaan. Pemanfaatan zeolit didasarkan atas sifat-sifat yang dimilikinya. Pada mulanya, zeolit digunakan sebagai bahan industri, seperti: bahan pengisi industri kertas, bahan penukar ion pada proses penjernihan air, bahan pemisah nitrogen dan oksigen, katalisator pada pemurnian minyak, adsorben tahan asam pada pengeringan dan sebagai bahan bangunan. Bersamaan dengan itu, penggunaan zeolit untuk imbuhan pakan ternak dan penjernih pada tambak udang dan kolam ikan. Di luar negeri, zeolit telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai bahan industri, untuk meningkatkan hasil pertanian, maupun untuk perlindungan lingkungan. Di bidang pertanian, zeolit dapat diberikan langsung ke lahan-lahan pertanian bersama bahan lain; dibuat media untuk tanaman hortikultura; dicampurkan dengan pupuk kandang sewaktu proses pengkomposan; dicampurkan dengan pupuk urea sebagai pupuk penyedia lambat; dan lain-lain. Di Indonesia jumlah pabrik pengolahan zeolit masih sedikit dan umumnya belum mendiversifikasi produk kecuali dalam bentuk serbuk dan butiran. Namun demikian akhir-akhir ini banyak pengusaha yang tertarik untuk mengolah zeolit untuk berbagai kegunaan baik untuk bidang industri, pertanian, dan perlindungan lingkungan. Yang paling penting dari produksi zeolit adalah bagaimana dapat memproduksi zeolit yang berkualitas tinggi. Di bidang pertanian, zeolit mempunyai prospek yang cerah sebagai (1) bahan ameliorasi untuk tanah yang mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) rendah, (2) bahan campuran pupuk, khususnya nitrogen dan fosfor, (3) bahan media tumbuh tanaman hortikultura dan perkebunan, (4) bahan untuk meningkatkan kualitas kompos, (5) bahan penjernih air pada tambak ikan, (6) bahan campuran pakan ternak.

2 komentar:

  1. Pak Suwardi YTH,blog nya oke..! Saya minta ijin untuk menukil artikel Bapak, dan juga akan membuka link blog Bapak di blog saya. Blog saya : agro2000.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Yth. Pak Ronie,
    Terima kasih atas komentar pada blog saya. Saya baru belajar membuat blog, mudah-mudahan isinya akan terus saya perbaiki. Silakan kalau mau dilink dengan Blog Bapak. Mudah-mudahan kita bisa terus komunikasi tentang info-info baru yang berguna. Terima kasih.

    Suwardi

    BalasHapus